top of page

How to Make Your Resolutions More Than Just a Paper


Menulis sebuah mimpi ke dalam resolusi tahunan bisa jadi hal yang membuat frustasi.

Sulit.

Lelah.

Putus Asa.

Menjadi bagian dari perasaan dalam mewujudkan resolusi.

Tapi tahukah kamu, The power of writing is true?

Menuliskan mimpi ke dalam resolusi merupakan doa dan determinasi kita dalam mewujudkan mimpi.

Percaya gak percaya, aku sempat frustasi mewujudkan salah satu resolusi besar aku dari tahun 2015.

Tahun 2015 tidak tercapai, tahun 2016 tidak tercapai juga, sampe akhirnya sempet mikir, apakah ini bukan jalannya?

Tapi dengan percaya diri, aku menuliskan lagi mimpi tersebut ke dalam resolusi tahun 2017, dan akhirnya hal tersebut dicapai pada tahun 2017!

Belajar dari pengalaman 3 tahun menuliskan resolusi, aku menyadari bahwa ternyata ada cara yang perlu kita perhatikan agar resolusi kita ga cuman kertas belaka, tapi justru jadi motivasi terbesar dalam menjalani kehidupan selama satu tahun. Ada cara di mana kita bisa lebih efektif mewujudkan resolusi tersebut.

PENASARAN GIMANA CARANYA?

Here's the tips.

1. Keep the goals challenging yet realistic.

Aturan pertama, dimulai dari goals yang kita buat.

Keep dreaming high! Buatlah goals yang cukup menantang. Goals yang cukup menantang ini akan membuat resolusi kamu memberi semangat. Tapi, jangan lupa sadar diri juga. Sadar diri disini artinya, jangan sampai kita melupakan kapasitas diri kita dalam membuat goals. Banyak yang gagal dalam mewujudkan resolusi, bukan karena mereka gak mampu, tapi mereka terkadang terlalu oportunis dan perfeksionis. Terlalu banyak yang diraih dan sangat ingin sempurna dalam segala hal. Kamu perlu menyadari bahwa kadang-kadang

"Merasa diri mampu sama nafsu ingin meraih segalanya itu beda tipis."

Di masa awal-awal membuat resolusi, itu hal yang wajar, karena kita belum berpengalaman dan belum bisa mengukur kapasitas diri. Tapi sebaik-baiknya orang adalah orang yang belajar, seiring waktu harusnya kita bisa berkaca pada pengalaman dan bisa mengukur SEJAUH APA KAPASITAS DIRI.

Tapi dari pengalaman aku, menulis resolusi yang efektif simpelnya bisa dicoba dengan aturan:

PILIH DUA ATAU TIGA GOALS UTAMA YANG MAU KAMU CAPAI DI SETIAP TAHUNNYA

(goals utama ini goals yang butuh effort untuk mencapainya dan cukup menyita waktu, misalnya TA beres, Go for Internasional Experience, Kasih Legacy terbaik ke organisasi dan lain-lain. Oh ya ini angkanya masih tentatif juga tergantung seberapa susah masing-masing goals tersebut dicapai)

The rest of the month, cukup tuliskan goals-goals ringan, yang menambah warna hidup kamu, kaya pergi ke tempat liburan yang belum pernah dikunjungi sesuai budget, aktualisasi hobi menari, ingin meningkatkan kemampuan public speaking, dan bucket list lainnya yang seru tapi menantang dan masih realistis.

2. Understand what you're facing.

Aware of the BIG MILESTONE in every goals that you create.

Big Milestone adalah tahapan penting yang harus kamu lewati untuk bisa mewujudkan goals tersebut.

Ini memudahkan kamu memahami apa aja yang perlu kamu siapkan untuk bisa mencapai goals tersebut.

Contoh:

Goals: Berangkat ke ASES Summit 2017 (My international experience)

Big Milesone: Seleksi form essay - Seleksi wawancara - Lolos Visa US - Punya uang buat akomodasi dan tiket pesawat

Identify and Minimize things that is out of your control and pray for it!

Dalam mewujudkan resolusi, ada dua hal yang perlu kamu ketahui: Things that is in our control and out of our control.

Things that is in our control adalah sesuatu yang mempengaruhi tercapainya goals yang kita ketahui dan bisa diusahakan

Things that is out of control adalah sesuatu yang mempengaruhi tercapainya goals yang kita tidak punya kuasa atas hal tersebut

Pastikan kamu bisa mengidentifikasi hal tersebut dalam mewujudkan goals mu. Dan usahakan, meminimalisasi hal-hal yang out of control dengan mencari tahu (do research!)

Contoh:

Big Milesone: Seleksi form essay - Seleksi wawancara - Lolos Visa US - Punya uang buat akomodasi dan tiket pesawat!

Things in our control:

Apply VISA US: persyaratan VISA US sangat jelas dan udah ada dimana-mana gitu ya, jadi kita bisa mempersiapkan berkas sebaik mungkin agar lancar.

Uang: Ini kita pasti bisa menentukan butuh uangnya berapa kan, jadi lebih kebayang gimana harus cari sumber pundi-pundi uang untuk mendukung goals kita tersebut.

Things out of our control:

Seleksi essay dan wawancara, asumsikan posisi awal kita gak tahu kriteria apa yang mereka cari kan. terus gimana dong, sikat aja?

things out of control ini, sebisa mungkin kita minimalisir dan ubah jadi something yang in our control. Gimana caranya? Do Research.

Kalau dalam kasus ini, aku mencari orang yang sebelumnya lulus seleksi ASES Summit 2017. Disini kita bisa cari tahu gimana sih proses seleksinya, sambil mencari tahu lebih dalam apakah acaranya cocok sama kita juga (jadi peluang keterimanya lebih tinggi). Aku bahkan coaching tips and tricknya wawancara sama mereka.

Perlu diperhatikan untuk something yang out of control, kadang seberapa besar usaha kita pun ga menjamin kita mendapatkan goals tersebut, nah gimana cara jitu lainnya?

DOAIN BEB! bukan bullshit, kekuatan doa itu nyata loh guys, apalagi kalau ditambah DOA IBU.

Karena gimana ya, seberapa besarpun usaha yang kita buat, things out of control ini bener-bener di luar kontrol kita, satu-satunya yang bisa kita lakukan selain melakukan research ya doa.

3. Set Priority

Nah udah tau goals kita mau apa, udah tau apa yang dihadapi dan kapasitas kita. Waktunya set prioritas!

"Which one that you want to maximize on?"

Balik lagi ke bagaimana kita memahami kapasitas diri, penting banget untuk bisa menentukan goals mana yang mau kita maksimalkan.

Karena gak semua goals bisa kita capai dengan sempurna.

Contoh:

Goals 2017 yang aku pilih: TA beres - Legacy terbaik buat AIESEC - Go for International Experience- Menang Lomba.

Disini aku pilih dua goals utama yang mau dimaksimalkan yaitu Legacy Terbaik buat AIESEC dan Go for International Experience.

Menentukan prioritas ini dilakukan berdasarkan

1. Tujuan utama dari apa yang kamu cari dari setiap goals.

Kenapa milih dua goals tersebut di banding TA? HIDUP ITU PILIHAN.

Bagi aku, kenapa kedua goals ini menjadi penting karena ini kesempatan emas aku untuk melakukan aktualisasi diri tanpa batas dan tanpa takut salah sebesar-besarnya. Dan menurut aku pengalaman ini bisa memberikan pengembangan diri yang aku butuhkan (mengaplikasikan keilmuan aku buat organisasi, adapt with international team, handle team management, improve strategic thinking, etc).

Emang TA gak bisa memberikan pengembangan diri gitu? BISA, tapi kebetulan saat itu pengembangan diri yang aku dapet dari TA bukan yang lagi aku butuhkan banget, jadi aku memutuskan untuk merelakan itu jadi prioritas kedua.

Kenapa gak nunda lulus aja tapi TA tetep dimaksimalin?

Ya balik lagi hidup itu pilihan kan ya, kalau aku pribadi sih kebetulan ada hal yang memotivasi untuk membuat TA beres ini jadi goals yg harus diwujudkan dalam tahun 2017.

Terus solusinya?

"Akhirnya aku menurunkan idealisme aku buat TA ini. Wujud nyatanya aku memilih topik yang tidak terlalu sulit dan bisa diselesaikan dalam waktu yang cenderung singkat. Sehingga TA pun selesai, legacy untuk aiesec dapet, dan go for international juga tercapai."

2. Kemampuan diri dan peluang meminimalisir out of control.

Nah gimana dengan lomba? Setelah aku pertimbangkan, mengikuti lomba tuh lebih banyak out of controlnya dibanding go for international experience. Kenapa? Melihat kondisi aku, pertama aku belum punya banyak pengalaman di lomba dan yang kedua networking aku ga banyak yang bisa bantu buat lomba, dan malah lebih banyak bisa bantu ke pengalaman internasional experience. That's why aku lebih fokus kesana, karena peluangnya lebih besar berhasil. Jadi jujur aja, untuk goals yang menang lomba ini aku belum berhasil karena kurang fokus kesana dan juga banyak hal yang jadi out of controlnya.

4. SMART, but keep it flexible.

Udah tau lah ya SMART singkatan dari apa?

S - specific

M - measurable

A - achievable

R - relevant

T - time-bounded

Contoh:

Goals: International Experience

S - Experience apa sih? Be specific? kalau waktu itu aku pengen banget ASES Summit

M - ya jelas lah ya ukuran keberhasilannya, ga harus terukur kuantitif, tapi kebayang gitu kategori berhasilnya gimana. Kalau dalam kasus ini, terpilih sebagai peserta sudah menjadi indikator keberhasilan.

A - ya kira-kira bisa dicapai (bukan berarti mimpinya harus kecil, mimpi hal yang besar boleh ko. Maksud achievable disini lebih ke bagaimana kita tau cara mencapai goal tersebut, ga ngeblank gitu lah pokoknya)

R - goals ini layak untuk diperjuangkan? sesuai yang aku butuhkan ga? Seperti yang aku bilang di atas, goals untuk punya international experience tuh lebih relevan dengan kebutuhan pengembangan diri aku saat ini.

T- time bounded, nah ini kalau bisa kamu jabarkan kapan goal ini mau dicapai. seberapa spesifik waktunya, tergantung preferensi kamu, kalau aku lebih suka per bulan karena dia jadinya lebih fleksibel.

Gambar 2. Resolusi aku di tahun 2017 dipecah per bulan

Keterangan: Huruf tebal = goals utama, Warna Hijau = yang berhasil diwujudkan, Warna Kuning = yang gagal diwujudkan karena something out of my control, Warna Merah = gagal diwujudkan atas keinginan sendiri (biasanya perubahan rencana, atau ada yang lupa wkwk)

Terus fleksibel maksudnya gimana?

Jadi kaya kamu siapin rencana cadangan tapi yang masih relevant dan cenderung lebih mudah untuk dicapai. Misal untuk international experience, aku nyimpen rencana cadangan buat ikutan program AIESEC internship di luar atau minimal ikutan proyek sosial volunteernya gitu. Terus contoh lagi, kalau goals untuk memberikan legacy terbaik buat AIESEC, aku nyiapin list ide-ide yan mau dieksekusi. Jadi semacam kita siap kalau something doesn't work, we have another things to work on.

5. DETERMINATION AND FOCUS.

Ya intinya mah resolusi kamu jangan jadi selembar kertas doang aja ya.

Memang dalam mewujudkan resolusi tuh dibutuhkan yang namanya determinasi dan fokus.

Gimana cara membangun hal ini?

MULAILAH DARI MEMAJANG RESOLUSI KAMU DI KAMAR YANG BISA KELIATAN TIAP HARI

Efeknya lumayan kerasa gaes, minimal gak lupa dan jadi termotivasi. Bukti nyata kalau the power of writing will bring you closer to your dream.

BIKIN CONTROL BOARD (kalau perlu)

Buat goals-goals yang butuh konsistensi, kadang diperlukan sebuah control board yang membantu kita keep consistent.

Misalnya mau workout 15 menit tiap hari, aku sengaja bikin kertas kalender yang isinya ceklis-ceklis untuk ngebantu aku keep on track achieving my goals.

Gambar 3. Contoh control board untuk target exercise setiap hari 15 menit

Tanda 1/2 artinga ga tuntas 15 menit hahaha, tanda x artinya ga dilakuin heuheu.

KEEP YOUR WORK EFFECTIVE

Seiring pengalaman, kamu tuh akan jadi lebih paham diri, terutama dalam memahami bagaimana kamu bisa lebih efektif dalam mencapai goals. Buang aktivitas-aktivitas yang tidak perlu atau bahkan menjadi hambatan dan menganggu fokus kamu.

Contoh:

Goals: TA Beres

aku tuh sadar kalau aku bukan tipe orang yang bisa ngerjain tugas individu sama orang lain (karena jatuhnya jadi distraksi dan ngobrol hal hal). Jadi aku sengaja kalau emang pas mau berproges banyak di TA, aku lebih memilih ngerjain sendiri di tempat yang tenang, jadi dengan waktu yang singkat progress aku meningkat tajam.

***

Itulah 5 hal utama yang berdasarkan pengalaman aku, membantu meningkatkan peluang untuk bisa berhasil mewujudkan resolusi kamu. Setiap orang memiliki preferensi yang berbeda dalam mewujudkan mimpinya, tapi mudah-mudahan tulisan ini bisa sedikit menginspirasi kamu untuk menemukan caramu sendiri dalam mewujudkan mimpi.

Selamat mencoba!

Ada pertanyaan? Contact me via instagram!

See you :)

bottom of page